Barangkali warga Metro tak banyak
yang mengenal sosoknya, tetapi dunia literasi para penulis, bibliofil, pustakawan,
penyuka dan kolektor buku dari seantero negeri pastilah tak asing dengan
namanya. Luckty Giyan Sukarno. Sebenarnya, bukan hanya di kalangan perempuan Luckty berpengaruh, tetapi juga di kalangan pegiat literasi laki-laki. hehehe
Sudah banyak yang telah mencatat
namanya, memasukkan gadis yang masih single
ini dalam deretan nama-nama besar seperti Helvy Tiana Rossa (Penulis), Asma
Nadia (Penulis), Nila Tanzil (Pendiri Taman Bacaan Pelangi), Nursyda Syam
(Pendiri Klub Baca Perempuan), Tri Rismaharini (Walikota dan Tokoh Penggerak
Budaya Literasi Surabaya), dan Oky Madasari (Novelis dan Pendiri ASEAN Literary
Festival) dalam 7 Perempuan Tangguh
Penggerak Literasi Indonesia. Wow.. hebat bukan? Tak percaya, silahkan
telusuri web-nya Indonesia Writing Edu Center (IWEC) di sini.
Bukan hanya itu, nama Luckty yang
menurut mamanya memiliki arti "mutiara kecil bagi keluarga" juga
masuk dalam daftar 7 pustakawan yang aktif nge-blog. Nama itu berderet dengan mayoritas nama laki-kali seperti Aan
Mansyur.
Pengakuan dalam tulisan-tulisan
tersebut, bukan tak beralasan. Luckty yang menamatkan kuliah S1-nya pada
jurusan Ilmu Informasi dan Perpustakaan, Universitas Padjajaran Bandung ini,
memang memiliki segudang prestasi dan mendapatkan banyak penghargaan. Untuk
menyebut sebagian kecil prestasi dan penghargaan itu adalah, Juara 1 Lomba
Tenaga Kependidikan Pustakawan Tingkat Kota Metro, Lampung; Juara 1 Lomba
Pustakawan Berprestasi Tingkat Provinsi Lampung; dan beberapa waktu lalu mewakili
Lampung di tingkat nasional sebagai delegasi pustakawan berprestasi.
Tak gampang puas. Mungkin
begitulah, yang pantas juga disandangkan ke Luckty, meski memiliki sederet
prestasi yang membanggakan, baginya bukan berarti harus berhenti berkreasi dan
berinovasi, selain rajin membaca, menulis dan mereview buku, Luckty juga selalu
berusaha keras untuk menemukan tips dan triks baru untuk mengampanyekan agar
setiap orang menyukai buku dan membaca. Ia pernah menulis artikel Pengaruh Media Sosial Sebagai Salah Satu
Promosi Perpustakaan, yang sekaligus menghantarkannya menjadi Juara I Lomba
Pustakawan Berprestasi Tingkat Provinsi Lampung dan menjadi utusan Lampung
untuk mengikuti Lomba Pustakawan Berprestasi Tingkat Nasional.
Menurut Luckty, pustakawan
bukanlah sekadar ‘menjaga’ perpustakaan, pasif, duduk-duduk saja menunggui
pengunjung, dan tidak melakukan apa-apa. Pustakawan sejatinya adalah sosok yang
aktif, kreatif, cerdas, dan punya sisi humor. Untuk itulah Ia seringkali
menginisiasi ide-ide kreatif seperti membuat lomba selfie dengan
buku, lomba menulis, membuat klub baca, dan beragam aktivitas lainnya, Ia
membuat perpustakaan jadi tempat yang nyaman sekaligus atraktif bagi siswa. Baginya,
perpustakaan harus sama nyaman dan menyenangkannya dengan tempat rekreasi.
Luckty, yang kini mengabdi sebagai
pustakawati di SMAN 2 Kota Metro, rajin memotret murid-muridnya bersama buku,
membuat give away juga reward bagi
pemustaka di blognya, sebagai cara untuk memotivasi mereka agar terus membaca
dan mencintai buku. Kecintaan Luckty terhadap buku, bukan hanya ditunjukkan
dengan rajin membaca, tetapi juga rajin me-review
buku, bahkan tak sedikit para penulis hebat yang memintanya untuk mereview
buku mereka yang baru terbit.
Al hasil, dari hobi tersebut
Luckty mendapatkan berkah buntelan
buku setiap ada buku baru yang terbit, baik dari penerbit maupun dari
penulisnya langsung. Setidaknya, menurut catatannya bulan lalu, telah melebihi
jumlah 900-an eksemplar buku yang Ia terima dari mereview buku. Wowww...!
Terima kasih Bang Rahmat atas ulasannya :)
ReplyDeletesama2 mbak... maafkan blum bisa menggambarkan senyatanya dan sebenar2nya....
ReplyDelete