Cafe Mama Reborn, begitu kami
yang biasa berkumpul hingga dini hari, menyebut geliat Cafe Mama dua minggu
belakangan ini. Cafe Mama sebagai cafe tertua di Kota Metro, selain Betrix Cafe
yang berada tepat di seberang pojok Taman Merdeka, memang telah lama melegenda,
menu Pindang racikan Mama, Nasi
Goreng Pattaya, Cappucino khas Cafe
Mama dan beberapa menu spesial lain banyak dirindukan orang.
Cafe Mama yang berdiri di akhir
tahun 2005, tepatnya 31 Desember 12 tahun lalu menjadi pionir kelahiran
cafe-cafe baru di Kota Metro, yang kini tumbuh bak jamur di musim hujan. Meski
sempat vakum, tanpa aktivitas dan kini "lahir kembali" tidaklah
terlalu susah mengenalkannya kembali ke publik.
Berbagai komentar yang
menunjukkan rasa rindu terhadap Cafe Mama muncul secara beragam, Nur Hasanah
misalnya, seorang Guru di sebuah sekolah dasar di Kota Metro sudah merencanakan
akan mengajak teman-temannya untuk datang ke Cafe Mama pada ulang tahun
pernikahannya, sembari bertanya, "Pindangnya
masih seperti dulu kan?"
Jika Nur merindukan Pindang Mama,
maka beda lagi dengan cerita Ita, seorang pegawai dari Lampung Timur, dengan
semangat ia berpromosi ke kawan-kawannya. "Nasi goreng Pattaya khas Cafe Mama enak banget, dan
Cappucino-nya juga spesial, banyak lapisan cokelat!"
Puluhan komentar serupa bisa kita
dapati jika menyebut atau menyosialisasikan bahwa Cafe Mama kembali buka. Meski
begitu, nada miring seperti mengidentikkan Cafe Mama sebagai tempat mesum juga
sempat terdengar, hal itu karena konsep Cafe Mama dulu memang berbentuk pondokan-pondokan yang terbuat dari
bambu, sehingga sering disalahgunakan pasangan muda-mudi yang pacaran.
Kini, meski tetap mempertahan
menu lama dengan beberapa menu tambahan, Cafe Mama dengan "Konsep Baru"
dan "Tema Baru" yang dibuat sangat terbuka tak mungkin lagi bisa
dimanfaatkan oleh pengunjung yang memang datang dengan niat buruk, di bagian belakang
berbentuk Resto outdoor dan di bagian
tengah semacam aula yang dibagi dalam beberapa bagian tanpa sekat, ada Music Corners, Books Corners, Wall Display,
Meja Bar, dan beberapa meja untuk menikmati kopi dan panganan ringan.
Basecamp
Komunitas
Grand Opening
Cafe Mama sebenarnya direncanakan akan digelar awal tahun, sekira pertengahan
Januari 2018. Tetapi, antusiasme beberapa komunitas untuk menggelar acara di
akhir tahun, "memaksa" seluruh crew
Cafe Mama bekerja keras untuk menyelesaikan beberapa ruang yang bisa menjadi
tempat komunitas pentas.
Selain pastinya melibatkan
tukang, seluruh kawan-kawan yang terlibat dalam pengelolaan Cafe Mama juga
gotong royong setiap hari, sehingga target akhir November minimal ruang tengah
hingga ruang belakang (garden) telah
selesai, karena tanggal 2 Desember 2017, Rombongan Seni-One yang terdiri dari
lima komunitas dan melibatkan banyak pihak seperti warga, mahasiswa, siswa SMK,
dan dosen akan mementaskan Seni Drama, Tari dan Musik (Sendratasik) "Putri
Sumur Bandung." Dan, berkat kekompakan dan kerja semua Tim, ruang tempat
digelarnya pementasan selesai sehari sebelum acara pementasan, tak kurang 700
orang memenuhi ruang yang telah dipersiapkan tersebut.
Pekerjaan tentu saja sepenuhnya belum
selesai, karena untuk pengerjaan Cafe Mama secara keseluruhan baru sekitar 75%
yang bisa diselesaikan, artinya ada sekitar 25% lagi yang belum selesai, seperti
penataan Toilet, Music Corners, Ruang
Dialektika, Books Corner, Wall Display, termasuk display nama Cafe Mama di bagian depan. Tetapi, belum lagi sempat
menata tempat, teman-teman Panwaslu juga sudah berkeinginan menggelar Fokus Group Discussion (FGD) pada
tanggal 6 Desember 2017, dilanjutkan pada tanggal 10 Desember telah
teragendakan juga Launching Mini Album
"Revolusi Keadilan" milik Freedom, Band Musik asal Kota Metro beraliran
Hardcore dan dikenal sebagai musik undergroud.
Belum lepas keseruan pada tanggal
10 Desember, agenda berikutnya adalah launching
mini album "Bekas Tapak" Phyla Project, sebuah Group Band bergenre popfolk
yang juga berasal di Kota Metro, ditemani dalam acara launching tersebut oleh 4 band lokal Kota Metro, Lampu Tidur, Masyarakat Hujan dan El Fatta
Band, meriah dan seru pastinya, dan dilanjutkan esok paginya, audisi pemeran
film Generasi Ke-7 dari Campro
Management.
Full event,
begitulah memang yang diniatkan dalam setiap bincang bertema Mama Cafe Reborn, pentas Sendratasik
dengan melibatkan 40-an pemain dari berbagai latar, Launching Mini Album "Revolusi Keadilan" milik Freedom, musik yang dikenal
sebagai musik keras, diikuti dengan rilis mini album Phyla Project bertajuk
"Bekas Tapak" hingga audisi pemeran Film Generasi Ke-7 dari Campro
Management, semua berjalan sukses, lancar dan tertib, dan menjadi catatan
sejarah bahwa semua kegiatan tersebut digelar pertamakalinya di Cafe Mama, dan
Cafe Mama tentu saja bangga menjadi bagian dari sejarah mereka, band dan talent-talent lokal berbakat dan berprestasi.
Hingga kini, berkat mereka 'Cafe
Mama Reborn' yang semestinya belum beraktivitas telah memiliki banyak kegiatan
dan telah dibuka untuk semua orang, menyediakan aneka minuman dan makanan
berat/ringan, meski masih banyak keterbatasan, semuanya secara bertahap akan
terus ditingkatkan termasuk pelayanan yang memang belum maksimal.
Cafe Mama dibuka dan terbuka untuk umum (kok jadi kayak buka sidang ya?), dengan taglina "kumpul di Cafe Mama tak harus belanja dan punya duit banyak!" dan "Cafe Mama adalah tempat nonkrong semua kalangan.
Cafe Mama dibuka dan terbuka untuk umum (kok jadi kayak buka sidang ya?), dengan taglina "kumpul di Cafe Mama tak harus belanja dan punya duit banyak!" dan "Cafe Mama adalah tempat nonkrong semua kalangan.
0 Comments: