Setelah sekian tahun bertahan dari ancaman
tergusur, bertaruh dan menjalani hidup yang keras dengan berjualan di atas
trotoar, demi membiayai kehidupan keluarga dan asa masa depan, hari ini (Rabu,
21/2/2018) para Pedagang Kaki Lima (PKL) di sekitaran Rumah Sakit Umum (RSU)
Ahmad Yani tepatnya di sepanjang Jl. Seminung Yosorejo Kota Metro, mulai bisa
menikmati tempat berjualan yang membebaskan mereka dari rasa was-was.
Sekitar pukul 16.00 WIB, para PKL tersebut,
sedang dalam proses pemindahan lokasi, ke tempat yang tak jauh dari tempat
mereka berjualan mereka selama ini, sehingga mereka tak perlu khawatir
kehilangan konsumen tetap, menempati gedung baru di lantai 2 di bagian depan pojok
halaman RSU A. Yani. Tempat yang memang khusus dibangun untuk mereka.
"Mereka sangat senang dan antusias menempati
lokasi baru tersebut. Mereka bergotong royong, bahu membahu memindahkan beberapa
perabotan dagang serta kayu-kayu untuk mendukung usaha mereka." Jelas
Ahmad Gufron, Admin Metro Bergeliat.
Gufron juga menambahkan bawa gedung tersebut sepertinya memang dibangun
khusus bagi PKL yg selama ini berdagang di pinggiran RSU A. Yani saja.
"Melihat dari jumlah lapaknya yang hanya
tersedia sebanyak 19 lapak, sepertinya memang tempat itu disedikan untuk
mereka," Ahmad Gufron menerangkan.
Sebelumnya pemerintah kota berniat memindahkan
mereka ke Nuwo Intan di Jl. AH. Nasution, termasuk pedagang yang berjualan di
sekitar Taman Merdeka. Namun, mereka menolak karena dianggap jauh dari konsumen
yang mereka pasar, yakni pegawai rumah sakit dan keluarga pasien rawat inap RSU
Ahmad Yani.
Sikap mereka yang bersikeras untuk bertahan di
lokasi tempat mereka berjualan sebelumnya, membuat pemerintah dan pihak RSU
Ahmad Yani berpikir keras untuk mencarikan jalan keluar terbaik, sehingga
didirikanlah bangunan dua lantai, yang lantai atasnya diperuntukkan untuk
mereka berjualan.
![]() |
Lokasi Lantai 2 PKL RSU A. Yani Kota Metro (Dokumen : Metro Bergeliat) |
"Sekrang kami merasa lega sudah menempati lapak baru yang legal, bayaran bulanan juga tidak terlalu berat, kami tak takut digusur lagi, tempatnya lebih nyaman bagi para pembeli, ujar Ahmad Gufron menirukan Pedagang Nasi Padang yang sempat ditemuinya di lokasi.
"Hanya saja masih ada sedikit permasalahan, ketika
turun hujan dari arah Utara dan Selatan air hujan masih masuk alias tampias, akses naik ke tangga masih
tanah belum dipaving, kemudian lantai
keramik pada anak tangga terlalu licin, hari ini saja sudah 2 orang yang
terpeleset," imbuhnya Gufron
menyampaikan respon para pedagang mengenai beberapa kendala tempat baru
tersebut.
Namun, terlepas dari kendala tersebut, langkah
pemerintah dan pihak RSU Ahmad Yani perlu diapresiasi , karena telah memberikan
jalan keluar yang dirasakan cukup adil oleh para pedagang kaki lima tersebut.
0 Comments: