Internet of Things (IoT) menjadi salah satu penanda Revolusi Industri 4.0, sebuah era yang
menjadi serba internet, semua saling terhubung dan terintegrasi. Ada banyak kemudahan,
pun ada banyak kekhawatiran dengan hadirnya era serba internet ini, seperti
kekhawatiran tenaga manusia tergantikan oleh mesin hingga perusahaan-perusahaan
akan membatasi penerimaan tenaga kerja, termasuk juga soal keamanan data dan
ancaman privasi dan etika.
Kemajuan
pesat teknologi internet mewujud bak dua sisi mata pisau. Qua vadis, domine? Tergantung bagaimana cara menyikapi dan
menggunakannya. Stephen William Hawking, seorang ahli fisika yang menghabiskan
sisa hidupnya di kursi roda, menulis menggunakan peralatan (software) canggih dari intel, bukunya yang spektakuler A Brief History of Time, terjual lebih
10 juta kopi dalam 20 tahun. Hawking mengatakan, "teknologi membuat apapun
menjadi mungkin. Tanpanya, saya tidak akan bisa berbicara dengan kalian semua
hari ini."
So, kemajuan teknologi tergantung
bagaimana kita meresponnya. Pemerintah secara resmi telah merancang Making Indonesia 4.0 sebagai road map (peta jalan) yang terintegrasi
dan berisi sejumlah strategi memasuki revolusi industri generasi ke-4 ini.
"Pada
revolusi industri keempat, menjadi lompatan besar bagi sektor
industri, dimana teknologi informasi dan komunikasi dimanfaatkan
sepenuhnya. Tidak hanya dalam proses produksi, melainkan juga di seluruh rantai
nilai industri sehingga melahirkan model bisnis yang baru dengan basis
digital guna mencapai efisiensi yang tinggi dan kualitas produk yang lebih
baik,” papar Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto.
Era
digital tentu saja akan memberi banyak kemudahan, selama kita pandai
memosisikan diri, tidak melulu menjadi konsumen pasif. Pertama, jika dulu
jarak menjadi penghalang untuk berkomunikasi dan keep in touch dengan orang terdekat, kini hal tersebut tidak
berlaku lagi. Era digital menawarkan akses internet yang bisa diandalkan,
memungkinkan siapa saja untuk tetap bisa dekat. Ibu yang berada jauh di kampung
halaman, nasehat dan petuahnya tetap bisa didengar, kapan pun diinginkan, tak
hanya suara, aplikasi video call memungkinkan
bertatap muka dan berbicara layaknya bersua langsung.
Kedua, era digital memudahkan kita memasarkan segala kreativitas dan produksi,
bukan hanya untuk mereka kaum urban, tetapi juga bagi masyarakat desa. Munculnya
banyak e-commerce dan situs berjualan
online. Ketiga, menjadikan hidup lebih praktis, jika dulu kita harus
mengantri lama membuat paspor, membayar tagihan listrik, atau membeli tiket, kini
era digital membuat kehidupan jadi lebih praktis, hanya lewat smartphone sembari menikmati secangkir
kopi di rumah. Semua dalam genggaman.
Keempat, era digital juga memecah keterbatasan, menjadikan
belajar jadi lebih mudah. Nyaris tak ada yang tak dapat ditemukan tutorialnya
di internet, dari belajar menu makanaan lezat dan minuman segar, kelas restoran
mewah, hingga tutorial mengaplikasikan teknologi yang rumit, semua bisa diakses
di rumah, di mana saja dan kapan saja. Era digital menawarkan beragam kemudahan,
membuat siapa saja bisa belajar banyak hal dari internet.
Era digital yang didukung dengan akses internet, juga menawarkan banyak bahan
bacaan, buku dengan format pdf (e-book), memungkinkan kita membaca,
membagikan atau membuat perpustakaan digital untuk membantu kawan-kawan yang memiliki
keterbatasan untuk membeli. Anda bisa menjadi sangat cerdas, jika pandai memanfaatkannya,
sekaligus menjadi pandir, jika hanya menyebar hoax dan menebarkan kebencian.
Domainesia, Serunya Hidup di Era
Digital
![]() |
Blog Competition DomaiNesia |
Internet
merekam jejak digital. Ada banyak tulisan-tulisan yang telah hilang di hardisk, karena telah beberapa kali
berganti komputer maupun terserang virus hingga tak bisa diselamatkan, tetapi data-data
tersebut tersimpan baik di internet, jika ditulis di blog atau diposting di
media sosial. Saya, sudah mulai ngeblog sejak
tahun 2009, beberapa tulisan yang sempat saya posting atau artikel-artikel yang pernah dimuat di media yang juga
berbasis internet masih bisa ditelusuri dengan mesin pencari, walaupun tidak
semuanya.
Jejak
digital, memang tidak selamanya mendatangkan hal-hal positif, tetapi di satu
sisi bisa membantu menyimpan setiap kenangan dan tulisan-tulisan yang akan
mengingatkan kita pada momen-momen penting yang telah terlewati. Dan, karena
jejak digital tidak selalu tentang hal-hal baik yang menggembirakan, tergantung
rekam jejak digital yang kita tinggalkan, maka baiknya kita lebih mawas diri
dalam menuliskan, menyebarkan dan memposting hal-hal yang akhirnya akan
merugikan kita di kemudian hari, baik di blog maupun di media sosial, terlebih
media sosial yang secara berkala, rajin mengingatkan.
Pengalaman
ngeblog, menulis dan meninggalkan
jejak digital bagi saya, selama ini masih merupakan hal menyenangkan, bahkan
tulisan-tulisan yang terserak itu, kini sedang berusaha saya kumpulkan untuk
dibukukan, beberapa di antaranya cukup membantu saya untuk bisa selalu update postingan, bila kebetulan
kekurangan bahan/materi untuk diposting di blog
ini.
Barangkali,
jika ada hal-hal yang lucu dan menggemaskan, lebih disebabkan pemilihan nama domain yang panjang dan selalu
berganti-ganti. Hal yang wajar, tatkala pengetahuan tentang ngeblog yang rendah termasuk minimnya
pengetahuan tentang pentingnya domain singkat dan menarik (tidak gratisan) untuk dikunjungi, meskipun itu
blog pribadi. Bukankah, setiap tulisan (postingan) di blog, selalu menyisipkan
harapan, dibaca oleh orang lain?
Kini,
tepatnya bulan September tahun 2017 yang lalu, saya tak lagi menggunakan domain
gratis. Setelah melihat blog kawan-kawan yang keren dan menarik, membaca beberapa
artikel di internet tentang domain. Secara bertahap saya mulai menata blog, merias
wajah dan mulai rutin memposting tulisan atau membagikan buku-buku digital
(pdf). Al hasil, blog yang mulanya
hanya dikunjungi tak lebih 50 visitor
dalam sebulan, kini bisa 3.000 hingga 5.000 visitor
perhari. Menakjubkan!
Meningkatnya
jumlah visitor, tentu saja menggembirakan dan menjadikan semangat semakin
meningkat untuk selalu update postingan
blog.
Selain,
menulis catatan-catatan ringan tentang pengalaman dan apa yang terjadi di
sekitar, saya juga mulai membagikan koleksi e-book
(buku pdf) yang diharapkan bermanfaat untuk pengunjung, berharap bisa
menjangkau mereka yang memiliki keterbatasan untuk membeli atau mengakses
buku-buku cetak. Dan, sesuai harapan, beberapa pengunjung omah1001.com dari wilayah
Indonesia Timur, menyampaikan sangat terbantu dan mengajukan request judul-judul buku yang mereka
butuhkan.
Tak
mau berpuas, lewat omah1001.com, saya juga berusaha membantu mempromosikan beberapa
usaha kawan, cafe, komunitas, grup musik, termasuk review buku dan beberapa destinasi wisata. Khusus, untuk informasi
tentang pulau, tempat saya lahir, tetang laut dan keindahannya, saya membuat
blog khusus, anaklaut.com, harapannya setelah membaca, pembaca tertarik untuk
datang dan berkunjung ke pulau saya.
Menjadi
kebahagiaan dan kepuasan tersendiri, melakukan hal-hal yang bisa berdampak baik
terhadap kehidupan. Menginformasikan usaha kawan sebagai tempat nongkrong, membagikan bahan bacaan, dan menulis
tentang kesemrawutan kota yang mendapat atensi khusus dari pengambil kebijakan.
Betapa senangnya, melakukan secuil kebaikan itu.
Namun,
perjalanan menggembirakan itu tak berlangsung mulus. Tepat setahun ngeblog, persis ketika masa berlaku
domain habis, terjadilah hal-hal yang tak sesuai harapan, mulai dari tagihan 'memperpanjang'
domain yang mahal, pemberitahuan tagihan yang berubah-ubah nominalnya, hingga
masa kadaluarsa (expired domain) blog
saya, jumlah visitor turun drastis,
tersisanya hanya berkisar di angka 16-30 visitor perhari.
Meskipun
hanya soal sepele, perubahan domain sangat berpengaruh terhadap kunjungan blog
dan keterbacaan tulisan. Akhirnya, dengan berat hati saya harus merelakan
berganti domain, daripada harus menunggu 'jeda' yang lumayan lama untuk bisa
menggunakannya kembali, itu pun jika tidak ada pengguna lain yang memakainya
lebih dulu.
Pengalaman
tersebut tentu sangat berharga, bahwa betapa penting membaca dan mencari
informasi detail tentang penyedia jasa yang menjual domain, saya memang telat
beberapa bulan berkenalan dengan DomaiNesia,
sehingga nasib saya menjadi sedikit buruk dibandingkan kawan-kawan yang sara
sarankan setelahnya untuk berlangganan domain
dan hosting di DomaiNesia. (Agar dinilai tak berlebihan dalam penilaian ini,
silahkan baca sendiri, review dan testimoni tentang DomaiNesia di internet, ada banyak yang menempatkan DomaiNesia di rangking teratas, bahkan
pertama penyedia domain dan hosting di Indonesia).
Ada
beberapa alasan, mengapa saya merekomendasikan untuk berlangganan domain di DomaiNesia, selain karena pengalaman di
atas dan tentu saja murah, soal kepastian harga dan pelayanan ramah dan cepat
dari para admin DomaiNesia, menjadi alasan
utama. Tak sekadar, melayani pembelian domain
dan hosting, DomaiNesia juga
melayani pertanyaan seputar cara membuat blog profesional bagi pemula, mengelola blog, custom,
migrasi dan beberapa pertanyaan penting dan dasar bagi pemula seperti saya,
jawaban akan disertai dengan beberapa link
artikel terkait. Antara lain, 5 Jurus Jitu Membuat Website DariNol, membuat website dengan mudah, Apa itu domain, hosting, SSL dan Website, Panduan Memilih Hosting,
Panduan Import Import Blogger ke Wordpress,
dan lain-lain.
Ala kulli hal, Serunya Hidup di Era Digital, Serunya
Hidup di Kala Berbagi, Serunya Ngeblog bersama
DomaiNesia.
0 Comments: